Translate

Jumat, 15 Maret 2013

KUTIPAN : JANGAN BUAT HIDUP MU LEBIH RENDAH DARI SAMPAH

             Hidup ini memang tidak bisa tertebak, memang hanya Tuhan lah tahu segala sesuatunya dalam hidup kita. Namun hal itu mempengaruhi cara berpikir seseorang pada saat ia dalam keadaan yang sulit dan beban  yang di pikulnya sangat lah berat. Teman yang selama ini bersama - sama dengan dia, yang dia pikir akan bisa mengubah kata TEMAN itu menjadi SAHABAT, ternyata tidak bisa. Dia hanya menikmati pada saat suka, tapi ketika duka menerpa sang teman, dia mengabaikan segala sesuatunya, meninggalkannya tanpa ada rasa malu atau rasa janggal dalam hatinya, dia beranggapan bahwa dirinya itu keren, tidak mau menerima apa yang telah seharusnya dia dapat, dan ia tidak ingin menjadi dirinya itu sendiri, dan ingin memperlihatkan bahwa ia adalah pria dewasa.
             Begitu sakitnya perasaan sang teman, namun ia hanya bisa menahannya di dalam hati dan berkata kepada Tuhan : "Tuhan, dapat kah Engkau membalas semua ini ?". Rasa kesal, dendam, dan marah berkumpul menjadi satu yang tertanam di dalam hati yang paling dalam. Dan ia selalu termenung dan mengingatnya sambil berkata : "Inikah yang dinamakan habis manis, sepah dibuang ?. Begitu kejamnya dunia ini, itu lh yang selalu di pikirkannya. 

             Hingga akhirnya duka itu terlewati, mengucapkan minta maaf pun tidak kepada sang teman kalau - kalau dia tidak bisa membantunya pada waktu itu karena ada alasan tertentu. Mungkin hal itu bisa dimaklumi pada sang teman. Dan sang Teman pun langsung mengambil 5 kutipan dari kejadian ini : 1. Hal ini tidak akan ku lupakan sampai aku mati nanti, 2. Kau lebih rendah dari sampah, lebih baik aku hidup di sekitar sampah dari pada samaph bagi orang lain, 3. Tidak semua orang itu dapat dipercaya, walaupun dia disamping kita setia hari, 4. Penghianat itu lebih kejam dari pembunuh, dan 5. Kewaspadaan dalam memilih teman itu sangatlah penting. Itu lah yang selalu diingat sang teman sampai sekarang ini atau mungkin sampai akhir hayatnya nanti.
             Dan terpisahkan bagaikan langit dan bumi, itu lah yang di pilih sang teman agar tidak terjadi hal yang tidak diinginkan. Sang teman pun sekarang sudah mengalami hidup yang lebih aman dan nyaman, temannya pun sudah lebih banyak, langkahnya selalu diawali dengan senyuman dan lebih setia kepada Tuhan.